Disdik Kota Ambon Beri Apresiasi dan Penghargaan Untuk SD Inpres 28 Ambon

  • Bagikan
DIsdik Kota Ambon Beri Apresiasi dan Penghargaan Untuk SD Inpres 28 Ambon

Ambon, Matamaluku.com – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon memberikan apresiasi dan penghargaan atas kegiatan Kurikulum Merdeka Belajar “Gelar Karya” mulai dari diri sendiri yang dilaksanakan oleh SD Inpres 28 Ambon, Sabtu (17/12/2022).

Kegiatan yang dilakukan oleh SD Inpres 28 Ambon merupakan salah satu contoh yang baik dan harus diikuti oleh SD lain yang ada di Kecamatan Teluk Ambon, Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Ferdinandus F. Tasso

“Bagi sekolah yang belum menyelenggarakan kurikulum merdeka belajar secara penuh, maka sebelum penerimaan laporan pendidikan, dapat melaksanakan kegiatan yang sama, karena kegiatan ini adalah bagian dari kurikulum penggerak, dengan cara menggelar karya dan seni di setiap sekolah,” ujar Tasso.

Tasso mengatakan, salah satu kunci suksesnya para anak didik di sekolah adalah mereka perlu dilatih dan diperbiasakan mengikuti lomba–lomba yang diadakan oleh pihak sekolah, Dengan demikian siswa dapat dilatih untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana mereka berada.

Selain itu kegiatan ini juga sebagai wadah mengekspresikan karya, minat dan bakat para siswa, karena mereka dilatih bagaimana akal dan otak untuk berpikir kreatif dan inovatif, seperti yang dilakukan oleh siswa SD Inpres 28 dalam kegiatan Gelar Karya.

Tasso juga menerangkan tentang kebijakan adanya aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka yang menjadi profil dari satuan pendidikan, menjadi penilaian berdasarkan empat kategori penilaian, yakni warna biru artinya kategori tertinggi, hijau memenuhi standar, kemudian kuning dan warna merah. Dengan e-rapor sekolah dapat mengetahui zona sekolah mereka, agar dapat diperbaiki.

Sementara itu, Kepala SD Inpres 28 Ambon Stefen Salmon saat di wawancarai mengatakan, SD Inpres 28 melaksanakan dua momen dalam waktu yang bersamaan yakni pembagian rapor pendidikan dan Gelar karya.

“Tujuan dilakukannya “Gelar karya” sekaligus dipublikasikan dan dipentaskan agar siswa yang membuat karya seni merasa dihargai. sehingga nantinya di tahun – tahun mendatang ada peningkatan karya yang dibuat oleh setiap siswa,” ujar Stefen.

Kurikulum Merdeka Belajar “Gelar Karya”  yang dipublikasikan dan dipentaskan ini diikuti  para siswa mulai dari kelas I sampai kelas VI, dan pelaksanaan kegiatan ini mendapat respons dan dukungan dari  orang tua siswa.

Dalam kegiatan ini juga siswa menampilkan berbagai pertunjukan karya seni mereka, mulai dari tari-tarian hingga memainkan alat musik tradisonal dengan sempurna.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *