Dinkes Kota Ambon dan BPOM Diminta Awasi Penggunaan Migor Secara Berulang

  • Bagikan
Dinkes Kota Ambon dan BPOM Diminta Awasi Penggunaan Migor Secara Berulang

Ambon – Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Jafri Taihutu meminta Dinas Kesehatan Kota Ambon juga BPOM untuk turun melakukan pengawasan sekaligus sosialisasi terhadap bahaya penggunaan minyak goreng (migor) yang berulang di lokasi kuliner malam maupun penjual jenis gorengan lainnya.

“Banyak laporan warga kalau para penjual kuliner malam baik yang ada di Jalan Yos Sudarso, Kawasan Mardika dan Jalan Jenderal Sudirman depan Maluku City Mall (MCM), sering menggunakan migor berulangkali hingga terlihat hitam,” ujar Taihutu.

Menurut Taihutu, menggunakan minyak goreng bekas dengan alasan untuk berhemat justru dapat menimbulkan penyakit. Olehnya itu, ia mengimbau masyarakat dan penjual gorengan tidak menggunakan minyak goreng secara berulang-ulang.

Bahkan migor yang digunakan bukan saja untuk menggoreng satu jenis makanan tetapi beberapa jenis makanan di goreng menggunakan minyak yang sama.

Taihutu juga mengimbau masyarakat kota Ambon jeli mengkonsumsi makanan yang higenis serta menegur penjual jika menemukan adanya praktek tersebut

Dalam setiap kesempatan merapat dengan BPOM dan Dinas kesehatan, Taihutu mengungkapkan dirinya berulang kali meminta kedua instansi ini terus melakukan pengawasan untuk meminimalisir kasus.

“Bagi penikmat gorengan, berhati-hatilah membeli gorengan di luar,” katanya.

Diketahui minyak yang telah digunakan berkali-kali dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tenggorokan. Hal ini disebabkan karena adanya bakteri yang terkandung di dalam minyak. Apabila digunakan secara terus-menerus, bakteri akan masuk ke makanan dan menyebabkan peradangan di tenggorokan.

Dilansir dari NDTV, ketika minyak digunakan secara berulang, kandungan aldehid atau elemen beracun akan meningkat sehingga memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu timbulnya kanker.

Selain itu, memasak dengan menggunakan minyak bekas juga dapat menyebabkan meningkatnya radikal bebas yang ada pada tubuh yang bisa menyebabkan peradangan. Peradangan akan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.

Penggunaan minyak goreng bekas secara berulang dapat membuat pembuluh darah mengalami penyempitan akibat adanya plak, lama kelamaan plak akan menumpuk dan menyumbat pembuluh darah. Hal tersebut dapat memicu timbulnya penyakit serius, seperti stroke dan penyakit jantung.

Makanan yang digoreng dengan minyak bekas memiliki tingkat kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan minyak goreng yang baru digunakan. Peningkatan kolesterol dapat memicu munculnya masalah kesehatan lainnya.

Makanan yang dimasak dengan minyak berwarna hitam dapat meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat di dalam tubuh. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, nyeri dada dan stroke. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *