Berita Maluku Tengah, Masohi – Dalam upaya mengantisipasi kemungkinan krisis air tanah di beberapa wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat telah mengadakan pelatihan penggunaan alat pendeteksi air bawah tanah agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kepala Dinas PU Maluku Tengah, Hasan Firdaus, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap program prioritas penjabat bupati Maluku Tengah terkait penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat. Dengan mempersiapkan personel yang mampu mengoperasikan alat yang dimiliki, diharapkan penggunaannya dapat dioptimalkan.
Firdaus menegaskan bahwa sebagian besar wilayah utara Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, rentan terhadap masalah air tanah. Oleh karena itu, pendeteksian dilakukan untuk mencari sumber air pada kedalaman 300 hingga 500 meter guna memenuhi kebutuhan air masyarakat.
Dalam rencana tahun ini, Dinas PU telah mengalokasikan anggaran untuk pendeteksian di daerah-daerah rawan kekurangan air bawah tanah. Selain itu, pelatihan bagi pegawai PU bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan pendeteksian di lapangan.
Selain wilayah rawan air, Dinas PU juga memfokuskan pada fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas kesehatan untuk mendeteksi air bawah tanah sebelum melakukan pengeboran.
Firdaus juga menyebutkan bahwa di daerah yang tidak memiliki potensi air tanah, dilakukan pilot project pemasangan instalasi pemanen air hujan. Hasil uji coba selama tiga bulan di Pulau Run dan Pulau Pisang menunjukkan hasil memuaskan, yang membuat masyarakat berharap program ini dapat diperluas.
Di Pulau Hatta, pemerintah desa telah menyiapkan dana desa untuk memasang sekitar enam puluh tangki air, sehingga kebutuhan akan air bersih di sana dapat terpenuhi dengan baik. MM