Dinas Pertanian Maluku Sosialisasi Pemanfaatan KUR Untuk Petani di Desa Samal

  • Bagikan
Dinas Pertanian Maluku Sosialisasi Pemanfaatan KUR Untuk Petani di Desa Samal

Masohi – Dinas Pertanian Maluku menggandeng kalangan perbankan dan asuransi menyosialisasikan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian serta asuransi tani di Desa Samal, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, mengingat realisasinya masih tergolong kecil.

Kegiatn ini dalam rangka meningkatkan akses keuangan dan asuransi tani, mengingat penyerapan KUR di Maluku hingga mendekati akhir tahun sangat kecil yakni 16 persen atau Rp148 miliar dari target Rp900 miliar.

Begitu juga Asuransi Usaha Tani Padi padi (AUTP) yang dipersiapkan pemerintah pusat seluas 2.500 hektar, hingga saat ini belum terealisasi sama sekali, padahal pemerintah menyiapkan subsidi 80 persen dari total premi asuransi, sehingga petani hanya membayar Rp36.000 per hektare per musim tanam.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda mengakui, khusus Maluku Tengah yang ditetapkan Pemprov Maluku sebagai salah satu lumbung pangan setelah Kabupaten Buru, penyerapan KUR baru Rp38 miliar.

Dari 11 Kabupaten/Kota di Maluku, tingkat penyerapan KUR yakni Kabupaten Buru mencapai Rp39 Miliar, disusul Maluku tengah Rp38 Miliar sementara 9 kabupaten/kota lainnya penyerapan paling rendah bahkan Kota Tual baru mencapai Rp108 juta.

“Hal ini yang menjadi alasan dalam proyek perubahan PKN II reformer memilih Kabupaten Maluku Tengah dan Buru sebagai lokus pilot proyek percepatan penyerapan KUR dan asuransi tani di Provinsi Maluku,” ujar Ilham.

Ilham juga turut menyosialisasi dua inovasi baru sektor pertanian di Maluku yang merupakan proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II angkatan XXV tahun 2022 yang diikutinya.

Program Strategi Pelibatan Stakeholder Dalam Optimalisasi Pembiayaan Petani (PELITA Si TANI) serta Fasilitator Keuangan Mitra Tani (FKMT) yang baru diluncurkan, bertujuan mengoptimalkan peran kelompok kepentingan melalui kolaborasi untuk meningkatkan akses keuangan para petani di Maluku.

“FKMT nantinya akan memfasilitasi dan mendampingi petani atau kelompok tani yang akan mengakses modal usaha melalui KUR pertanian dan akses AUTP, sehingga diharapkan melalui inovasi ini akan meningkatkan penyerapan KUR pertanian dan asuransi tani di Maluku,” katanya.

Kabupaten Maluku Tengah sebagai daerah sentra pangan khusus beras mendapat dukungan pemerintah pusat melalui proyek strategis nasional Food Estate akan dikembangkan sebagai sentra kedelai seluas 3.500 hektar, sehingga diharapkan dengan peningkatan akses keuangan petani melalui KUR dan asuransi tani akan meningkatkan skala usaha petani yang lebih besar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tengah, Arsad Slamat berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat membantu Petani maupun peternakan segera mengajukan pinjaman untuk kebutuhan modal kerja dan investasi.

Kredit Usaha Rakyat merupakan program pemerintah dalam bentuk kredit modal kerja dan investasi yang ditujukan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah diharapakan dapat dimanfaatkan  oleh Petani sebagai peluang untuk mengembangkan hasil pertanian.

Sebelumnya Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Marsaabessy dalam sambutan yang dibacakan Asisten 2 Setda Kab Maluku Tengah Nova Anakotta menyatakan, sektor pertanian menempati posisi sentral selama pandemi COVID-19 juga mampu bertahan dari ancaman krisis di saat sektor lain bertumbangan.

“Konsep ketahanan pangan tidak hanya tentang ketersediaan pangan hari ini tetapi lebih dari itu saatnya kemampuan manajerial, terutama menyangkut keuangan harus ditingkatkan. Sebab, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat,” ujar Anakotta.

Ia pun mengajak para petani paham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak, sesuai kebutuhan.

“Bagi para fasilitator yang mengikuti kegiatan pelatihan diharapkan setelah mengikuti pelatihan, mampu menjadi trainer bagi petani. Sehingga cita-cita untuk mewujudkan petani melek literasi keuangan pun dapat terwujud,” kata Anakotta.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan bagi pengembangan kedelai sebanyak 3.250 hektar dan bantuan pupuk untuk pengembangan padi seluas 350 ribu hektar kepada petani.

Pada kegiatan sosialisasi turut dihadiri Dandim 1502/Masohi, Camat Seram Utara Timur Kobi, Perwakilan Bank BRI dan Bank BNI Masohi, Perwakilan OJK dan PT. Jasindo serta para petani se-kecamatan Seram Utara Timur Kobi. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *