Dinas Perpustakaan Maluku Perkuat Literasi Informasi Lewat Bimtek

  • Bagikan
Dinas Perpustakaan Maluku Perkuat Literasi Informasi Lewat Bimtek
peserta Bimtek Literasi Informasi bagi pustakawan guru

Ambon, Maluku (MataMaluku) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi bagi pustakawan, guru, dan pegiat literasi dengan tema “Informasi Jadi Inspirasi”, yang berlangsung pada Sabtu (25/10/2025). Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 70 peserta dari berbagai kalangan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku, Elvi Yana Tikupasang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perpustakaan kini telah berevolusi menjadi gerbang digital dan pelabuhan aman di tengah derasnya arus informasi. Menurutnya, pustakawan, guru, dan pegiat literasi merupakan “penjaga mercusuar dan navigator” yang berperan penting dalam membantu masyarakat menavigasi lautan informasi digital yang kian kompleks.

“Perpustakaan tidak lagi sekadar tempat menyimpan buku. Ia telah menjadi gerbang digital dan pelabuhan aman di lautan informasi yang bergejolak,” ujar Tkupasang.

Dalam kesempatan itu, Tikupasang mengajak seluruh peserta untuk memperkuat keterampilan literasi informasi melalui tiga “lensa ajaib”, yaitu Lensa Sumber, Lensa Konteks, dan Lensa Bukti.

Ketiganya, menurut dia, penting untuk menentukan keaslian, tujuan, dan kebenaran dari setiap informasi yang beredar di ruang digital.

“Kita harus belajar membedakan antara pakar yang kredibel dan penyebar hoaks anonim. Literasi informasi adalah kompas yang menuntun kita agar tidak tersesat di lautan data,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa Bimtek ini merupakan investasi jangka panjang dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan tahan terhadap manipulasi digital.

Tikupasang mengibaratkan kolaborasi antara pustakawan, guru, dan pegiat literasi sebagai “tiga sekawan” yang menjadi pilar utama penggerak literasi di daerah.

Menurutnya, pustakawan berperan sebagai ahli informasi dan garda terdepan dalam memberikan akses serta mengajarkan keterampilan literasi. Sementara guru menjadi pembentuk karakter dan intelektualitas generasi muda melalui pembiasaan berpikir kritis di ruang kelas. Adapun pegiat literasi, disebutnya sebagai pemantik semangat literasi di tengah masyarakat hingga ke akar rumput.

“Kita harus bersinergi memastikan setiap warga memiliki teleskop literasi informasi. Dengan begitu, masyarakat dapat menavigasi lautan informasi secara bijak dan tidak mudah termakan hoaks hanya karena sesuatu menjadi viral,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan tidak hanya menerima ilmu dari narasumber, tetapi juga menerapkannya di lingkungan kerja dan komunitas masing-masing.

“Tantanglah diri Anda untuk berinovasi dan menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Tikupasang.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *