Banjarnegara (MataMaluku) – Ribuan wisatawan dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara memadati Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk menyaksikan Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024 yang berlangsung dari tanggal 23-25 Agustus.
Salah satu acara paling dinantikan dalam DCF XIV adalah prosesi ruwatan massal anak berambut gimbal, yang dilaksanakan di Komplek Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, pada Sabtu. Sebanyak 13 anak berambut gimbal mengikuti prosesi sakral ini.
Karena banyaknya wisatawan yang ingin menyaksikan ritual tersebut, panitia DCF XIV membagi prosesi ruwatan menjadi dua sesi. Sesi pertama diadakan untuk mencukur 7 anak, sementara sesi kedua diikuti oleh 6 anak lainnya. Pembagian ini dilakukan untuk memastikan bahwa kekhidmatan dan kesakralan ritual tetap terjaga, meskipun jumlah pengunjung yang hadir sangat besar.
Yunita Rosdayanti, seorang wisatawan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, mengungkapkan kekagumannya terhadap acara ini, terutama prosesi ruwatan anak berambut gimbal. “Seru juga, soalnya baru pertama kali lihat. Permintaannya (permintaan peserta ruwatan) lucu-lucu,” katanya sambil tersenyum.
Yunita bahkan mengikuti kirab anak-anak yang akan menjalani ruwatan massal di Komplek Candi Arjuna. Ia berharap bisa kembali pada penyelenggaraan DCF di tahun berikutnya.
Selain prosesi ruwatan, Yunita dan rekannya, Ari Yunita, juga berencana mengunjungi Telaga Warna yang terkenal di Dieng. Meskipun suhu udara di Dieng sangat dingin, Ari mengaku terpesona dengan keindahan alam dan situs candi yang ada di kawasan tersebut. “Dingin banget, untungnya ada water heater, jadi nggak terlalu terasa dinginnya,” ujarnya.
Ketua Panitia DCF XIV Tahun 2024, Alif Faozi, menjelaskan bahwa pembagian prosesi ruwatan menjadi dua sesi dilakukan karena banyaknya pengunjung dan adanya pemugaran Candi Srikandi di antara Candi Arjuna dan Candi Puntadewa. “Pengunjung pun dibagi menjadi dua sesi demi menjaga kekhidmatan prosesi ruwatan, terutama karena kapasitas lokasi yang terbatas akibat pemugaran,” kata Alif, yang juga merupakan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa.
Dalam penyelenggaraan DCF XIV ini, panitia menyediakan 6.000 paket wisata yang seluruhnya terjual habis. Jumlah ini belum termasuk pengunjung yang tidak membeli paket wisata. Alif memperkirakan jumlah pengunjung DCF XIV mencapai puluhan ribu hingga seratus ribu orang, berdasarkan survei pada tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan jumlah pengunjung mencapai 100 ribu orang selama tiga hari kegiatan. “Rata-rata pengeluaran mereka selama DCF mencapai Rp450 ribu per hari,” tambah Alif. MM/AC