Berita Seram Bagian Barat, Kairatu – Dampak kerusakan talud penahan ombak di Desa Waisarisa telah meningkatkan kekhawatiran warga akan tergenangnya rumah-rumah akibat gelombang laut yang tak terkendali. Meskipun telah berlalu lebih dari setahun sejak kerusakan terjadi, perbaikan yang diharapkan belum juga terwujud.
Dalam wawancara dengan tim DMS Media Group, Endek Latuperissa, seorang penduduk setempat, menyampaikan kekhawatiran bahwa musim ombak dapat menyebabkan rumah-rumah mereka tergenang air laut tanpa ada tembok penahan yang memadai. Meskipun telah dilakukan upaya sementara dengan menanam batang pohon kelapa, namun hal tersebut belum cukup efektif menghadapi gelombang besar.
Sementara itu, kepala Desa Waisarisa, Benoni Haurissa, mengungkapkan bahwa pemerintah desa telah berupaya untuk mengajukan permohonan perbaikan ke pihak berwenang, termasuk melalui jalur Musyawarah Perencanaan Pembangunan. Namun, hingga saat ini, belum ada respons yang jelas dari pihak terkait.
Kerusakan ini juga telah menimbulkan dampak serius bagi rumah-rumah yang berdekatan dengan pantai, mulai dari rusaknya dinding hingga terkena abrasi akibat tergerusnya air laut. Oleh karena itu, warga Desa Waisarisa bersama dengan perangkat pemerintah setempat mendesak agar pemerintah daerah segera bertindak untuk memperbaiki talud penahan ombak tersebut.
Mereka berharap langkah cepat dapat diambil untuk mengurangi risiko tergenangnya rumah-rumah akibat gelombang laut yang semakin meningkat setiap musim ombak. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya dari masyarakat maupun pemerintah desa, namun tanpa dukungan dan tindakan langsung dari pemerintah daerah, situasi ini tetap terancam memburuk. MM