Jakarta – Sebuah penelitian terkini mengungkapkan bahwa depresi memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan jantung, dengan risiko yang lebih tinggi bagi perempuan yang menderita depresi dibandingkan dengan pria dalam hal penyakit jantung.
Dilansir dari Journals of the American College of Cardiology, depresi ternyata meningkatkan risiko terkena penyakit jantung hingga 39 persen pada pria dan bahkan mencapai 64 persen pada perempuan.
Menurut salah satu penulis studi, Hidehiro Kaneko, pengenalan faktor-faktor yang spesifik untuk jenis kelamin dalam pengaruh depresi terhadap penyakit kardiovaskular bisa membantu dalam pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih terfokus untuk mengurangi risiko penyakit jantung yang dihadapi oleh penderita depresi.
“Pemahaman yang lebih baik tentang hal ini akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan perawatan yang optimal kepada pria dan wanita yang mengalami depresi,” ungkapnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan keterkaitan antara depresi dan peningkatan risiko penyakit jantung seperti serangan jantung, angina, stroke, dan kematian.
Meskipun perempuan dengan depresi memiliki risiko relatif lebih tinggi untuk mengalami gangguan jantung dibandingkan dengan pria, belum ada cukup bukti mengenai dampak ini berdasarkan jenis kelamin, dan mekanisme yang mendasarinya belum sepenuhnya dipahami.
Untuk mengetahui hubungan antara depresi dan penyakit jantung, para peneliti melakukan studi kohort observasional yang melibatkan 4.125.720 peserta dari data klaim asuransi Jepang.
Rata-rata usia peserta adalah 44 tahun dengan sekitar 57 persen di antaranya adalah pria.
Hasil penelitian ini mengidentifikasi orang-orang dengan depresi berdasarkan diagnosis klinis sebelum pemeriksaan kesehatan awal.
Hasil utama studi ini mencakup data serangan jantung, nyeri dada, stroke, gagal jantung, dan fibrilasi atrium. Data indeks massa tubuh, tekanan darah, dan hasil pemeriksaan laboratorium juga dikumpulkan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa risiko depresi terhadap penyakit jantung adalah 1,39 pada pria dan 1,64 pada wanita dibandingkan dengan peserta tanpa depresi.
Peneliti menjelaskan bahwa perempuan mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung saat mengalami depresi karena beberapa faktor, termasuk gejala depresi yang lebih parah dan persisten serta perbedaan biologis dan hormonal.
Studi ini menyoroti pentingnya pengenalan risiko penyakit jantung pada pasien depresi serta upaya pencegahan dan penanganan depresi untuk mengurangi angka kasus penyakit kardiovaskular. MM/AC