Berita Maluku Tenggara, Langgur – Warga Adat Ratchap Maur Ohoivuit menggelar pertemuan dan deklarasi damai, menunjukkan komitmen kuat untuk berkolaborasi dengan TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menyelesaikan masalah yang muncul, dengan tujuan utama menciptakan kondisi Kamtibmas yang kondusif di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Pertemuan ini berlangsung di Landmark Langgur pada hari Senin, 2 Oktober 2023, dan diprakarsai oleh Raja Maur Ohoiwut Theodorius. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan warga adat, Anggota Polri, serta perwakilan dari Pemerintah Daerah Maluku Tenggara.
Dalam pertemuan ini, warga adat Ratchap Maur Ohoivuit dengan tegas menyatakan komitmen mereka untuk bersinergi dengan TNI-Polri dan Pemda dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Tual. Mereka juga menegaskan kesiapan mereka untuk memberikan dukungan penuh kepada TNI-Polri dan Pemda dalam menangani setiap masalah yang mungkin timbul.
Beberapa poin penting yang diungkapkan dalam deklarasi damai oleh warga adat Ratchap Maur Ohoivuit meliputi:
- Siap mendukung sepenuhnya upaya TNI-Polri dan Pemda dalam menjaga Kamtibmas di Kota Tual.
- Bersedia membantu TNI-Polri dan Pemda dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul dalam masyarakat.
- Menolak segala bentuk tindak pidana dan gangguan terhadap Kamtibmas.
- Menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat serta budaya dalam menjaga kerukunan dan kedamaian di masyarakat.
Deklarasi damai warga adat Ratchap Maur Ohoivuit mendapat sambutan positif dan apresiasi dari pihak TNI-Polri serta Pemda Kota Tual dan Maluku Tenggara. Unsur TNI-Polri dan Pemda menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama erat dengan warga adat Ratchap Maur Ohoivuit dalam menjaga Kamtibmas di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Pertemuan dan deklarasi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat sinergi antara warga adat, TNI-Polri, dan Pemda, dengan tujuan utama menciptakan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara yang aman, damai, dan kondusif bagi seluruh warganya. Matamaluku