Cadangan Devisa Indonesia Turun Menjadi 145,1 Miliar Dolar AS

  • Bagikan
BI Erwin Haryono
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada akhir Januari 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai 145,1 miliar dolar AS, mengalami penurunan dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar 146,4 miliar dolar AS.

Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meskipun demikian, posisi cadangan devisa tersebut masih setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta tetap berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Bank Indonesia menilai bahwa meskipun terjadi penurunan, cadangan devisa yang ada masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Bank sentral juga optimistis bahwa cadangan devisa akan tetap memadai di masa mendatang, terutama dengan dukungan dari stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan upaya bersama BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Di sisi lain, surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut hingga Desember 2023, mencapai 3,31 miliar dolar AS, yang merupakan peningkatan dari surplus pada November 2023 yang sebesar 2,41 miliar dolar AS. Bank Indonesia menilai perkembangan ini sebagai hal positif yang akan lebih lanjut menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia selama periode Januari-Desember 2023 mencatat surplus sebesar 36,93 miliar dolar AS, melanjutkan tren surplus yang telah terjadi pada periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 54,46 miliar dolar AS. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *