Boyolali – Brigade Umar bin Khattab, sebuah Ormas Islam, mengecam keras peristiwa penembakan yang terjadi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang mengakibatkan salah satu anggotanya, Yudha Bagus Setiawan, tewas. Ketua Brigade Umar bin Khattab, Sulistyo Budi, menekankan perlunya supremasi hukum dan mendesak penyelesaian kasus ini.
“Dalam proses hukum, kita harus menemukan orang yang bertanggung jawab atas kematian ini, dan mereka harus dihukum seberat-beratnya,” ujar Sulistyo Budi saat berada di pemakaman Yudha Bagus Setiawan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada hari Sabtu.
Ormas ini berharap pihak kepolisian segera menuntaskan penyelidikan kasus ini, yang mencakup tuduhan pembunuhan, kepemilikan senjata api, dan perjudian. Sulistyo Budi juga menyoroti korban lain, Kipli, yang terluka dalam insiden tersebut dan sedang menjalani perawatan.
Pihak Brigade Umar bin Khattab menduga bahwa aksi sweeping yang dilakukan oleh korban dan teman-teman ormasnya di lokasi perjudian di wilayah Tohudan, Kabupaten Karanganyar pada Jumat (26/1) telah bocor informasinya, sehingga mendapat perlawanan dari kelompok orang tak dikenal.
“Dugaan kami, rencana sweeping ini sudah bocor. Ketika kami tiba di lokasi, mereka sudah siap. Meskipun kami datang dalam jumlah besar, tapi kelompok di sana sudah lebih banyak,” ungkap Sulistyo Budi.
Insiden penembakan itu terjadi saat aksi sweeping, dengan delapan kali tembakan terdengar dari arah belakang anggota ormas. Korban pertama kali yang terkena tembakan adalah Kipli, yang menjadi fokus penanganan. Setelah membubarkan diri dan pulang, mereka baru menyadari bahwa Yudha Bagus Setiawan masih tertinggal di lokasi dan ditemukan telah meninggal dunia.
Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Meski demikian, identitas pelaku penembakan belum dapat dipastikan.
“Kami menerima laporan pada Jumat malam dan sedang dalam proses penyelidikan. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah penyelidikan selesai,” kata Kapolres. Matamaluku/Ac