Ambon, Maluku (MataMaluku) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon menetapkan standar kebersihan dan keamanan tinggi bagi dapur sehat yang menjadi bagian dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Maluku. Standar ini wajib dipedomani oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengolah dan mendistribusikan makanan bergizi untuk siswa.
Empat kriteria utama yang ditetapkan mencakup: pemenuhan kebutuhan kalori sesuai tahapan usia, komposisi gizi seimbang (30% protein, 40% karbohidrat, 30% serat), aspek higienitas, dan jaminan keamanan pangan.
“Penetapan standar ini penting untuk mencegah risiko seperti makanan tidak matang dan potensi keracunan, yang kerap terjadi karena SPPG belum terbiasa memasak dalam skala besar,” ujar Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail, dalam keterangannya, Rabu (23/4).
BPOM telah menyurvei enam dapur sehat di Kota Ambon. Hasilnya menunjukkan bahwa meski beberapa telah memenuhi standar, masih terdapat dapur yang perlu peningkatan, khususnya dalam hal sanitasi dan kebersihan.
“Kebersihan dapur sangat menentukan kualitas makanan yang disajikan. Jika tidak diperhatikan, akan berdampak langsung pada kesehatan siswa,” tegas Ismail.
Tak hanya di Ambon, survei juga telah dilakukan di kabupaten/kota lain yang menjalankan Program MBG. Namun, untuk pengawasan lebih lanjut, BPOM masih menunggu kerja sama resmi dengan Badan Gizi Nasional sebagai mitra dalam pelaksanaan program.
Program MBG sendiri merupakan program prioritas pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak, mengatasi stunting, serta mendorong pemberdayaan UMKM lokal.
Saat ini, tercatat sebanyak 280 dapur sehat akan dibangun secara bertahap di seluruh kabupaten/kota di Maluku. Pembangunan ini mendukung implementasi visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam peningkatan kualitas SDM dan layanan dasar masyarakat.MM