Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengalokasikan dana bantuan sebesar Rp350 juta untuk mendukung upaya penanganan darurat akibat bencana banjir dan tanah longsor di distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah.
Fajar Setyawan, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, dalam laporan resmi yang disampaikan di Jakarta pada hari Selasa, menyatakan bahwa dana bantuan tersebut merupakan dana siap pakai yang telah disalurkan kepada pemerintah daerah pada hari Senin (12/2) kemarin.
Selain itu, BNPB juga telah menyediakan dukungan logistik berupa peralatan bagi pemerintah daerah setempat, termasuk tiga unit tenda pengungsi, 300 paket sembako, makanan ringan seperti biskuit, peralatan kebersihan, dan lima set pompa alkon.
Meskipun laporan dari BNPB belum menyebutkan jumlah warga yang mengungsi dan kondisi terkini mereka pasca bencana, namun bantuan yang disalurkan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak.
“Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu meringankan dampak bencana dengan memberikan bantuan darurat,” ujar Setyawan.
Dia juga berharap bahwa dana bantuan tersebut dapat membantu mempercepat upaya penanganan darurat yang dilakukan oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, dan TNI-Polri setempat. Dana ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam proses pencarian dan evakuasi korban terdampak.
Hal ini menjadi penting karena medan perbukitan yang terjal pasca longsor dan kondisi cuaca buruk telah menghambat kerja tim gabungan di lokasi bencana.
Sebelumnya, Bupati Intan Jaya telah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor dan banjir bandang di wilayah tersebut, sesuai dengan surat Keputusan Bupati Intan Jaya nomor 100.3.3.2-024 tahun 2024.
Status tanggap darurat ini akan berlaku selama 14 hari, dari tanggal 7 hingga 20 Februari 2024.
Sejak Jumat (9/2), dilaporkan bahwa enam warga distrik Sugapa menjadi korban bencana, dengan lima orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat tertimbun material longsor.
Pemerintah Intan Jaya juga melaporkan bahwa selain menimbun pemukiman penduduk, material longsor yang berasal dari perbukitan lebih dari tiga meter juga menghambat akses jalan dan merusak perkebunan warga di beberapa daerah di Distrik Sugapa, antara lain Kampung Yoparu Bulagi, Yoparu Galunggama, Yoparu Ngamagae, Wandoga, Yokatapa, Kumbalagupa, Bilogai, Puyagia Baitapa, dan Zambili. MM/AC