Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana tanah longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, telah menyebabkan empat orang meninggal dunia dan satu orang berhasil diselamatkan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan di Jakarta pada Selasa, menyatakan bahwa korban yang selamat saat ini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Warmare.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mengonfirmasi bahwa korban selamat ditemukan oleh tim SAR gabungan tidak lama setelah Distrik Minyambou dilanda tanah longsor pada Minggu (26/5). Saat itu, dua korban meninggal dunia juga ditemukan.
Pada hari kedua operasi pencarian, Senin (27/5) pukul 15.00 WIB, tim gabungan kembali menemukan dua korban lainnya dalam kondisi meninggal dunia. Proses pencarian melibatkan penggalian dengan alat berat ekskavator di lokasi longsor. Total korban meninggal dunia akibat kejadian ini tercatat empat orang.
“Dengan ditemukannya kelima korban tersebut, operasi pencarian oleh tim petugas gabungan, Basarnas, BPBD, TNI/Polri dinyatakan ditutup,” ujar Abdul Muhari.
Meskipun operasi pencarian telah berakhir, tim SAR gabungan tetap berada di lokasi untuk melakukan upaya percepatan penanganan dan mengantisipasi potensi longsor susulan. Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak masih berpotensi diguyur hujan selama dua hari ke depan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan lebat yang mengurangi jarak pandang hingga kurang dari 100 meter selama lebih dari tiga jam, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah lereng tebing dan bantaran sungai. MM/AC