Agam, Sumatera Barat (MataMaluku) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan dana sebesar Rp3,72 miliar untuk membantu perbaikan 80 unit rumah warga yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang terjadi pada Mei 2024 lalu.
Kepala BPBD Agam, Budi Perwira Negara, menjelaskan bahwa dari total anggaran tersebut, sebesar Rp3,24 miliar akan digunakan untuk memperbaiki 54 rumah rusak berat, Rp180 juta untuk 6 rumah rusak sedang, dan Rp300 juta untuk 20 rumah rusak ringan.
“Setiap rumah rusak berat mendapat Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta,” ujar Budi di Lubuk Basung, Minggu (15/6).
Proyek perbaikan rumah ini ditargetkan rampung pada Desember 2025. Untuk rumah dengan kerusakan berat, pembangunan akan dilakukan oleh pihak rekanan yang direkomendasikan BNPB, sementara rumah rusak sedang dan ringan akan diperbaiki secara swadaya oleh warga penerima bantuan.
“Pembangunan dilakukan secara bertahap atau per termin, tergantung progres fisik. Lokasi pembangunan rumah tidak boleh berada di zona rawan bencana, dan harus mendapat rekomendasi dari Badan Geologi dan lembaga terkait lainnya,” tambah Budi.
Pelaksanaan bantuan mengacu pada Petunjuk Pelaksana Bantuan Dana Siap Pakai Stimulan BNPB Nomor 5 Tahun 2024, dengan proses verifikasi dan validasi ketat.
Sebelumnya, data awal mencatat 258 rumah rusak akibat bencana, namun setelah diverifikasi tim gabungan dari BPBD Agam, Dinas Perumahan, Bappeda, Dinas PUPR, serta BNPB pusat melalui program Hinaris, jumlah rumah yang layak menerima bantuan ditetapkan menjadi 80 unit.
Data ini disesuaikan dengan database Disdukcapil dan telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati secara by name by address (BNBA).
“Kami pastikan bantuan tidak tumpang tindih dengan program relokasi terpadu dan hanya diberikan kepada pemilik rumah yang sah, bukan rumah sewa atau yang dobel kepemilikan,” jelas Budi.
Ke-80 rumah yang akan diperbaiki tersebar di lima kecamatan terdampak, yakni Sungai Pua, Ampek Angkek, Canduang, Banuhampu, dan Malalak.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pemulihan pascabencana berjalan efektif dan akuntabel bagi para korban banjir lahar dingin yang menghantam kawasan lereng Marapi. MM/AC