Jakarta (MataMaluku) – Menjelang puncak musim hujan 2024-2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sejumlah daerah di Indonesia mulai bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
“Kami melihat beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah mulai bersiaga dengan melakukan pengecekan ulang terhadap sarana dan prasarana kebencanaan yang mereka miliki,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Selasa (19/11).
Langkah Antisipasi Ditekankan
Abdul menekankan pentingnya langkah proaktif pemerintah daerah dalam memitigasi risiko bencana, mengacu pada analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memprediksi curah hujan dengan intensitas 1.000–5.000 mm per tahun akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia sepanjang 2025, dengan puncaknya dimulai November 2024.
BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk tidak hanya memeriksa kesiapan peralatan, tetapi juga mengambil langkah antisipasi yang lebih menyeluruh, seperti memperbaiki tanggul di kawasan sungai dan pesisir. “Jangan menunggu bencana terjadi baru bertindak. Itu terlambat,” tegas Abdul.
Data Bencana Hidrometeorologi
Menurut data BNPB hingga 16 November 2024, tercatat sebanyak 1.756 kejadian bencana di Indonesia, 94 persen di antaranya berupa banjir, tanah longsor, dan cuaca buruk. Ribuan rumah dilaporkan rusak, dan banyak warga harus mengungsi akibat dampak bencana tersebut.
Koordinasi Lintas Kementerian
Abdul menyebutkan, hasil rapat lintas kementerian dan lembaga pada Senin (18/11) telah menetapkan bahwa pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk segera menetapkan status siaga bencana atau tanggap darurat sesuai kondisi wilayah masing-masing. Langkah ini memungkinkan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan secara cepat dan mencukupi kebutuhan penanggulangan yang ada.
“Kami tekankan kepada petugas BPBD, dalam waktu 3 x 24 jam setelah bencana terjadi, pelayanan terbaik harus diberikan kepada masyarakat sebelum bantuan dari pemerintah pusat tiba,” ujar Abdul.
Langkah sigap dan kesiapan menyeluruh diharapkan mampu mengurangi dampak bencana serta melindungi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. MM/AC