Ternate, Maluku Utara (MataMaluku) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ternate terus meningkatkan intensitas sosialisasi untuk mengantisipasi potensi ancaman megathrust, khususnya di wilayah Maluku Utara (Malut).
“Kesiapsiagaan menghadapi bencana megathrust bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini memerlukan koordinasi yang melibatkan instansi pemerintah, swasta, dan organisasi perangkat daerah. Oleh karena itu, sosialisasi ini harus dilakukan secara merata di seluruh wilayah Malut,” ujar Basri Kamaruddin, Petugas BMKG Ternate, pada Senin (12/1).
Basri menjelaskan bahwa ancaman megathrust di Maluku Utara memerlukan perhatian serius dari semua lapisan masyarakat. Kesiapsiagaan tidak hanya melibatkan instansi pemerintahan, tetapi juga akademisi, sektor kesehatan, perbankan, hingga perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah rawan bencana.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mitigasi bencana, persiapan menghadapi dampaknya, serta rencana penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
Salah satu perusahaan yang aktif mendukung upaya kesiapsiagaan bencana di Maluku Utara adalah PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), pengelola tambang emas Gosowong di Halmahera Utara.
Wakil Ketua Emergency Response Team (ERT) NHM, Martinus Jong, menyatakan bahwa manajemen NHM menyadari ancaman megathrust yang membayangi wilayah operasinya. Melalui ERT, NHM secara intensif bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, memastikan penanggulangan bencana berjalan sesuai rencana, dan memberikan pelatihan evakuasi mandiri kepada masyarakat,” jelas Martinus.
Sosialisasi yang dilakukan oleh BMKG dan pihak terkait bertujuan untuk:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman megathrust.
- Memastikan penanggulangan bencana dilakukan secara sistematis dan terencana.
- Melatih masyarakat dalam evakuasi mandiri guna meminimalkan risiko korban jiwa.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Maluku Utara dapat lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi besar akibat megathrust. BMKG menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memitigasi risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja. MM/AC