Jakarta (MataMaluku) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa wilayah Halmahera Selatan, Maluku Utara, mengalami 13 gempa susulan pada Senin (20/10) sore.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, rangkaian gempa susulan ini terjadi sejak pukul 12.24 WIT hingga 16.20 WIT. Gempa paling kuat, dengan magnitudo 5,7, tercatat pada pukul 15.32 WIT. Gempa tersebut berpusat di laut pada kedalaman 10 kilometer, sekitar 4 kilometer barat daya Laut Obi Utara, Halmahera Selatan.
Gempa dangkal ini diduga dipicu oleh aktivitas subduksi pada sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault). Guncangan dirasakan di Kota Labuha, Pulau Obi, dan wilayah sekitarnya dengan intensitas skala III-IV MMI.
Meskipun gempa terbesar mencapai magnitudo 5,7, BMKG memastikan bahwa tidak ada potensi tsunami yang ditimbulkan, dan hingga kini belum ada laporan kerusakan.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang belum jelas kebenarannya. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi resmi serta panduan mitigasi bencana dari BPBD setempat. MM/AC
