BMKG: 34 Gempa Susulan Tercatat di Kabupaten Bandung, Warga Diminta Tetap Waspada

  • Bagikan
Gempa Bandung 2
Kondisi salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah pascagempa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Bandung (MataMaluku) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung mencatat telah terjadi 34 kali gempa susulan pasca-gempa dengan magnitudo 5,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9).

“Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat 34 gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada menghadapi potensi gempa susulan ini,” ujar Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, saat dikonfirmasi di Bandung, Minggu.

Teguh menjelaskan bahwa gempa susulan tersebut menunjukkan tren penurunan magnitudo. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa potensi gempa susulan masih mungkin terjadi.

“Gempa susulan mulai menurun baik dalam kekuatan maupun frekuensi. Namun, masyarakat tetap harus bersiaga karena potensi gempa susulan masih ada,” tambahnya.

Gempa susulan yang terbesar tercatat memiliki magnitudo 3,5, sementara yang terkecil berkekuatan 1,2 magnitudo. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

“Tetap waspada namun jangan panik. Pastikan untuk selalu mendapatkan informasi terbaru dari BMKG dan jangan mudah percaya pada isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegas Teguh.

Seiring dengan beredarnya pesan berantai yang menyebutkan akan terjadi gempa besar, BMKG menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Gempa, menurut Teguh, tidak bisa diprediksi secara pasti.

“Jika ada yang menyebarkan kabar tentang prediksi gempa besar, itu sudah pasti tidak benar. Gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan atau seberapa besar kekuatannya,” jelasnya.

Teguh juga mengimbau masyarakat yang ingin kembali ke rumah setelah mengungsi agar memeriksa kondisi bangunan mereka, terutama pada bagian-bagian struktur utama.

“Bagi warga yang ingin kembali ke rumah, pastikan untuk memeriksa kondisi bangunan terlebih dahulu. Periksa apakah ada kerusakan, terutama pada bagian struktur. Pastikan rumah dalam kondisi aman sebelum ditempati,” tutup Teguh. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *