Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi, merusak sejumlah rumah

  • Bagikan
Kondisi rumah di Kabupaten Sukabumi
Kondisi salah satu rumah yang nyaris roboh akibat bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi

Sukabumi, Jawa Barat – Sebuah malapetaka tanah bergerak di Kampung Tegalkaso, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat telah mengakibatkan kerusakan serius pada sejumlah rumah warga, memaksa seluruh penghuni untuk mengungsi.

Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, menyampaikan, “Ada lima unit rumah yang rusak akibat terdampak bencana pergerakan tanah di RT 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas.”

Hasil pendataan dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Cireunghas menyebutkan bahwa dari lima rumah yang rusak, dua di antaranya mengalami kerusakan berat atau ambruk, sementara tiga lainnya mengalami kerusakan ringan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena seluruh penghuni rumah telah mengosongkan tempat tinggal mereka dan memilih mengungsi. Jumlah penyintas pergerakan tanah yang mengungsi mencapai lima kepala keluarga atau 21 jiwa.

Selain merusak lima rumah, pergerakan tanah ini juga mengancam 43 rumah warga lainnya di Kampung Tegalkaso. Oleh karena itu, warga setempat terus meningkatkan kewaspadaan, khawatir bahwa pergerakan tanah dapat meluas.

Bencana pergerakan tanah ini pertama kali terjadi pada 26 November 2023, awalnya hanya satu rumah yang terdampak dengan kerusakan pada dinding (retak). Namun, seiring berjalannya waktu, pergerakan tanah semakin meluas, terutama dengan hujan yang turun hampir setiap hari.

“Dari pengukuran di lokasi, luas pergerakan tanah hingga saat ini mencapai 80 meter. Bencana ini diduga dipicu oleh rembesan air dari saluran pembuangan warga dan diperparah dengan intensitas hujan deras yang tinggi,” tambah Sandra.

Dampak dari pergerakan tanah ini tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga merusak jalan warga dengan panjang sekitar 50 meter, yang rusak atau terbelah. Oleh karena itu, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengungsi sementara jika rumah mereka terdampak.

Hingga saat ini, personel P2BK Cireunghas, TNI, dan Polri bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cireunghas tetap bersiaga di lokasi untuk memantau aktivitas pergerakan tanah. Matamaluku-Ac

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *