Jakarta (MataMaluku) – Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, mengungkapkan semakin tingginya kesadaran komunitas masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan partisipatif pada Pemilu 2024. Salah satu komunitas yang menjadi contoh adalah Perisai Demokrasi di Jawa Tengah (Jateng), yang digagas oleh alumnus Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) dan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P).
“Komunitas hari ini sudah memiliki kesadaran untuk bergerak secara nyata, seperti mendampingi masyarakat yang menemukan dugaan pelanggaran, bahkan memberikan panduan dalam menindaklanjuti laporan tersebut,” kata Lolly dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sejak 2014, Bawaslu telah melatih generasi muda agar lebih peka terhadap isu pengawasan pemilu. Hingga kini, terdapat 19.788 kader pengawas partisipatif yang masih aktif, 299 komunitas kader, 8.928 forum warga dari 2022–2024, 1.094 nota kesepahaman dengan perguruan tinggi, serta 1.112 kampung pengawasan partisipatif.
Lolly juga mengapresiasi kontribusi Perisai Demokrasi Bangsa di Jateng yang kerap memberikan informasi awal terkait dugaan pelanggaran. Bahkan, komunitas ini sering kali ‘iuran’ untuk memastikan kegiatan mereka berjalan lancar.
Namun, ia juga menyoroti tantangan dalam menindaklanjuti laporan dari publik, seperti video dugaan politik uang yang terkadang sulit diverifikasi. “Sering kali informasi yang masuk cepat, tetapi sulit dilacak lebih lanjut. Ada video yang masuk, namun setelah dicek akunnya sudah tidak aktif atau berasal dari pihak ketiga yang tidak jelas sumbernya,” jelas Lolly.
Bawaslu berharap pengawasan partisipatif yang dilakukan komunitas dapat terus diperkuat untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 yang jujur dan adil. MM/AC