Jakarta (MataMaluku) – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan sebanyak 26 santri Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia akibat runtuhnya bangunan ponpes tersebut hingga Sabtu (4/10) malam.
Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa dari jumlah tersebut, 21 jenazah masih belum bisa diidentifikasi.
“Hingga saat ini total korban yang berhasil ditemukan sebanyak 130 orang, terdiri atas 104 selamat dan 26 meninggal dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu dini hari.
Menurut Yudhi, tim SAR gabungan bekerja dengan pola operasi 24 jam penuh. Pada Sabtu malam, mereka kembali mengevakuasi 12 korban dari reruntuhan bangunan.
Dari laporan posko darurat di lokasi, korban ke-31 atau jenazah keempat pada hari itu ditemukan di sektor A1 sekitar pukul 21.15 WIB. Beberapa saat kemudian, tiga jenazah lainnya ditemukan berdekatan di sektor A3.
Pencarian di sektor A3 terus berlanjut dengan ditemukannya jenazah ke-34 pada pukul 22.46 WIB, lalu jenazah ke-35 pukul 22.57 WIB, jenazah ke-36 pukul 22.59 WIB, hingga jenazah ke-37 pada pukul 23.01 WIB. Tak lama kemudian, dua korban tambahan kembali dievakuasi, yakni jenazah ke-38 pada pukul 23.26 WIB dan jenazah ke-39 pada pukul 23.29 WIB.
Basarnas menegaskan operasi pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan. Hal ini mengingat masih ada korban yang belum ditemukan serta banyak jenazah yang belum teridentifikasi.
MM/AC