Blora, Jawa Tengah (MataMaluku) – Tragedi kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali menelan korban jiwa. Seorang balita berusia dua tahun berinisial AD meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif akibat luka bakar parah.
Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, membenarkan kabar duka tersebut. AD sebelumnya dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, namun nyawanya tak tertolong. “Dengan meninggalnya AD, jumlah korban tewas akibat kebakaran ini menjadi lima orang,” ujarnya, Jumat (12/9).
Empat korban meninggal lainnya adalah Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), dan Yeti (30). Sementara itu, sejumlah korban luka masih dirawat dengan kondisi luka bakar mencapai 70–90 persen.
Kebakaran terjadi pada Minggu (17/8) sekitar pukul 11.30 WIB. Api dipicu oleh blow out di sumur minyak ilegal. Minyak mentah yang mengalir ke selokan mendadak terbakar, lalu menyambar lokasi pengeboran hingga merembet ke rumah warga. Akibatnya, satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, seekor sapi serta dua kambing ikut hangus, dan sekitar 50 kepala keluarga terpaksa mengungsi.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyebut polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini: SPR (46), pemilik lahan sekaligus inisiator pengeboran; ST (45), calon investor asal Tuban; serta SHRT alias GD (42), warga Tuban yang bertindak sebagai pelaksana pengeboran.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk mesin diesel, peralatan pengeboran, pipa besi, drum, pompa air, serta tangki penampung minyak mentah. Kerugian material ditaksir mencapai Rp170 juta.
Ketiga tersangka dijerat Pasal 52 UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang mengubah UU Migas, dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara dan denda hingga Rp60 miliar. Mereka juga disangkakan Pasal 359 KUHP junto Pasal 55 KUHP terkait kelalaian yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Proses pemadaman api baru tuntas pada Sabtu (23/8) sekitar pukul 18.35 WIB, setelah tim gabungan BPBD Blora, Damkar, Pertamina, TNI-Polri, dan relawan berhari-hari berjibaku melawan kobaran api yang terus menyala akibat semburan gas bertekanan tinggi. MM/AC