Bahayakan Lingkungan Hidup, Tambang Emas Gunung Botak, Harus Ditutup

  • Bagikan
gubernur maluku
gubernur maluku

Namlea, Pulau Buru (MataMaluku) -Suara masyarakat dan pemerhati lingkungan kian nyaring meminta pemerintah untuk segera menutup seluruh aktivitas pertambangan emas di kawasan Gunung Botak. Seruan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran mendalam atas kerusakan lingkungan yang semakin parah, serta ancaman serius terhadap kesehatan warga akibat penggunaan bahan kimia berbahaya seperti sianida dan merkuri.

Gunung Botak, yang sejak beberapa tahun lalu menjadi magnet bagi penambang emas dari berbagai daerah, kini menyimpan luka ekologis yang sulit dihapus. Aktivitas penambangan yang masif telah mengubah bentang alam, mencemari sungai, dan merusak ekosistem yang menjadi sumber kehidupan warga setempat. Limbah bahan kimia yang digunakan untuk memisahkan emas dari batuan mengalir bebas ke lingkungan, menimbulkan pencemaran yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Laporan yang pernah diberitakan sejumlah media elektronik, cetak dan online di Maluku sebelumnya menyebutkan bahwa kadar merkuri di beberapa titik aliran sungai sekitar Gunung Botak membahayakan. Paparan jangka panjang terhadap merkuri dan sianida tidak hanya membunuh biota air, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia.

Jika warga yang bergantung pada air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, baik mencuci, minum atau mengairi persawahan kemungkinan akan terancam mengalami gangguan kesehatan serius, mulai dari kerusakan saraf, gangguan perkembangan pada anak-anak, hingga penyakit kronis lainnya. Kondisi ini membuat kekhawatiran akan masa depan generasi mendatang semakin besar.

Beberapa warga yang ditemui mengaku, Jika aktivitas ini terus dibiarkan, akan merusak ekosistem lingkungan dan berdampak bagi generasi mendatang. Dimana Lingkungan menjadi rusak, air tercemar, dan kesehatan terancam. Walapun ada sebagai warga yang tetap menyetujui kegiatan pertamabngan emas di gunung botak tetap berjalan.

Pemerintah pusat dan daerah harus segera mengambil sikap untuk bertindak tegas. Dengan cara penutupan total seluruh kegiatan tambang emas, baik yang dikelola secara ilegal maupun semi-legal, serta memulai program pemulihan lingkungan secara menyeluruh. Langkah ini dinilai penting agar Gunung Botak dan ekosistem di sekitarnya dapat kembali pulih dan menjadi warisan yang layak bagi generasi masa depan.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa saat kunjungan kerja di kabupaten Buru, beberapa waktu lalu menyempatkan waktu menjenguk langsung salah satu warga Buru yang diduga menjadi korban bahan kimia merkuri di RSUD Buru.

Gubernur juga mengelurkan pernyataan bahwa hampir sebagain besar kabupaten Buru telah tercemar merkuri dan sianida akibat rutinitas pertambangan emas gunung botak.

Untuk itu Selain itu, perlu adanya upaya serius dalam memulihkan kesehatan warga yang telah terpapar merkuri, termasuk pemeriksaan kesehatan berkala, pengobatan, dan edukasi mengenai bahaya bahan kimia beracun.

Apa yang diberitakan oleh tim DMS Media Group bukan hanya sekadar tuntutan sesaat, melainkan seruan moral untuk menjaga bumi dan kehidupan. Menyelamatkan Gunung Botak berarti menyelamatkan air bersih, udara sehat, dan masa depan anak cucu. Tanpa tindakan cepat dan tegas, kerusakan yang terjadi bisa menjadi warisan pahit yang akan terus menghantui generasi mendatang.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *