Bagaimana PBB Merespon Konflik Iran dan Israel?

  • Bagikan
Mohammad Boroujerdi
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menampilkan video dampak serangan Israel terhadap kantor pusat Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB)

Jakarta (MataMaluku) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas memanasnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang telah menewaskan ratusan orang dan mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah. Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan yang digelar di Markas Besar PBB, New York, pada Jumat (13/6), para pejabat tinggi organisasi tersebut menyerukan penghentian kekerasan dan mendorong solusi diplomatik.

Fasilitas Nuklir Iran Diserang, IAEA Soroti Potensi Bahaya

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menyoroti dampak serius dari serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz. Grossi mengungkapkan bahwa pusat pengayaan uranium tersebut mengalami kerusakan parah dan terdapat kontaminasi radiologis serta kimiawi di area sekitar.

“Saya telah berkali-kali menegaskan bahwa fasilitas nuklir, dalam kondisi apa pun, tidak boleh menjadi target. Serangan terhadap infrastruktur nuklir membahayakan nyawa manusia dan lingkungan,” tegas Grossi, dikutip dari Al Jazeera.

Grossi menambahkan bahwa IAEA siap mengirimkan tim teknis jika Iran memintanya, untuk memastikan pengamanan fasilitas dan mencegah dampak kontaminasi yang lebih luas.

PBB Tegaskan Jalur Diplomasi sebagai Satu-satunya Solusi

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian, Rosemary DiCarlo, dalam forum yang sama menegaskan bahwa hanya melalui dialog dan diplomasi konflik ini dapat diakhiri.

“Kita harus menghindari eskalasi yang lebih luas yang bisa berdampak besar pada perdamaian dan keamanan global,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa jalur damai tetap menjadi prioritas utama untuk menjamin program nuklir Iran digunakan untuk kepentingan sipil, bukan militer.

Iran: Serangan Israel Adalah Deklarasi Perang

Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyebut serangan Israel sebagai “deklarasi perang” dan tuduhan pelanggaran hukum internasional. Ia mengungkapkan bahwa sedikitnya 78 warga sipil tewas dan lebih dari 320 lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Iravani juga menuduh Amerika Serikat turut bertanggung jawab atas serangan karena diduga memberikan dukungan intelijen dan politik kepada Israel. “Dukungan kepada Israel saat ini sama saja dengan mendukung kejahatan perang,” tegasnya.

AS Bantah Terlibat, Israel Klaim Bertindak Demi Pertahanan

Perwakilan Amerika Serikat, McCoy Pitt, membantah keterlibatan militer negaranya dalam serangan ke Iran, tetapi menegaskan bahwa Israel berhak membela diri. Ia juga memperingatkan Iran untuk tidak menyerang kepentingan AS, atau akan menghadapi konsekuensi berat.

Sementara itu, perwakilan Israel, Danny Danon, membela serangan ke fasilitas nuklir Iran sebagai langkah “penyelamatan nasional”. Ia menuduh Iran hampir mencapai kemampuan membangun senjata nuklir dan menyebut tindakan tersebut sebagai upaya pencegahan.

“Apakah dunia akan terus menunggu hingga bom itu dirakit dan dikirimkan ke Tel Aviv?” ujar Danon dengan nada tajam.

Serangan Balasan Iran dan Ketegangan Regional

Tak lama setelah serangan Israel, Iran meluncurkan serangan balasan ke wilayah-wilayah penting di Israel seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa. Aksi saling serang ini memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik berskala lebih besar yang melibatkan negara-negara lain di kawasan.

Meski belum mengeluarkan resolusi resmi, Dewan Keamanan PBB saat ini berada di bawah tekanan internasional untuk segera mengambil tindakan diplomatik.

PBB melalui berbagai pernyataan resmi terus mendorong kedua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan. Badan dunia ini juga menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi dialog dan menjaga perdamaian regional demi mencegah pecahnya perang besar di Timur Tengah. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *