Berita Maluku Tengah, Masohi – Acara Bakudapa Anak dan Remaja (Badar) Sinode GPM Tahun 2024 resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Maluku, Djalaludin Salampessy, yang mewakili Pj Gubernur Maluku, Sadali Li, pada Rabu (26/06/2024) malam.
Kegiatan Badar dengan tema “Kita Setara dan Bersaudara” berlangsung di Jemaat GPM Amasoa, Klasis Masohi, dari 26 Juni hingga 1 Juli 2024. Acara ini diikuti oleh 38 Klasis dari Maluku dan Maluku Utara di bawah naungan Sinode GPM Maluku.
Momentum Badar Sinode 2024 ini menjadi ajang pembelajaran dan pertukaran pengetahuan bagi anak dan remaja dengan pendekatan inovatif yang menyasar isu-isu seperti marginalisasi, kekerasan, intoleransi, kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial.
Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, menyambut baik dan mengapresiasi penuh pelaksanaan Badar ini karena memiliki makna filosofis dan teologis yang mendalam, relevan dan kontekstual dengan isu-isu kekinian di tengah arus perubahan globalisasi yang cepat dan menantang.
Rakib menekankan pentingnya pemberdayaan anak dan remaja untuk menciptakan generasi emas gereja yang memiliki masa depan lebih baik. Generasi ini dipersiapkan dan dibentuk menjadi pemimpin yang berintegritas, pembaru sosial, dan warga yang berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan.
Untuk mengatasi tantangan saat ini, diperlukan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi antara pemerintah, gereja, dan elemen masyarakat lainnya. Gotong royong dalam berbagai kegiatan produktif yang berdampak positif bagi masyarakat, khususnya anak dan remaja, sangat diperlukan.
Rakib juga menegaskan bahwa kegiatan Badar memberikan kesempatan bagi anak dan remaja untuk bersatu, berbagi pengalaman, dan memperkuat iman mereka bersama.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Djalaludin Salampessy, Pj Gubernur Maluku, Sadali Li, memberi apresiasi kepada GPM yang sangat proaktif dalam memperhatikan tumbuh kembang anak Indonesia, khususnya di Maluku. Salah satu bentuk pembinaan anak di lingkungan GPM adalah melalui pendidikan formal gereja, yaitu Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI), yang menghasilkan anak-anak berkualitas.
Peran GPM melalui Badar memberikan dampak positif dengan menghadirkan gereja yang ramah anak, menjamin hak dan kewajiban anak, serta mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensi dan minat mereka di tengah banyaknya tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi.
Forum ini juga menjadi ajang pertemuan remaja lintas iman dan memperkuat solidaritas dalam tema “Kita Setara dan Bersaudara”. Kegiatan Badar diharapkan dapat meningkatkan pola pikir anak yang lebih bertanggung jawab terhadap diri dan lingkungan, serta membangun kesadaran toleransi, terutama di Maluku yang dikenal sebagai laboratorium kerukunan umat beragama.
Badar Sinode 2024 diikuti oleh 34 Klasis dari Maluku dan Maluku Utara dengan jumlah peserta sebanyak 685 orang, terdiri dari 504 utusan dari 34 Klasis. Selain itu, terdapat peserta dari denominasi gereja dan lintas agama, yaitu 25 remaja Islam, 15 utusan Katolik, 10 peserta dari Suku Wamale, serta 15 peserta disabilitas. Unsur pimpinan gereja yang hadir berjumlah 73 orang.
Seluruh peserta menginap di rumah-rumah yang dibangun oleh 38 jemaat di Klasis GPM Masohi. Rumah-rumah tersebut dibangun secara swadaya oleh jemaat menggunakan bahan bangunan lokal dan teknik membangun rumah secara tradisional.
Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, dari 26 Juni hingga 1 Juli 2024, di Dusun Alusia, Negeri Soahuku, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. MM







