Badan Geologi Peringatkan Warga Soal Potensi Awan Panas Gunung Karangetang

  • Bagikan
Gunung Karangetang 2
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Manado, Sulawesi Utara (MataMaluku)– Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran. Peringatan ini disampaikan dalam laporan evaluasi aktivitas vulkanik periode 16-22 November 2024.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai awan panas guguran, terutama dari kubah lava lama di puncak yang sewaktu-waktu dapat runtuh bersamaan dengan keluarnya lava,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN, dalam keterangan tertulis yang diterima di Manado, Minggu (24/11).

Potensi awan panas guguran ini dipicu oleh penumpukan material lava yang dapat longsor sewaktu-waktu, terutama saat terjadi hujan lebat yang memicu lahar. Meski demikian, laporan terbaru tidak mencatat adanya kejadian guguran atau erupsi efusif yang signifikan secara visual.

Namun, aktivitas seismik menunjukkan peningkatan. Sepanjang minggu ini, jenis gempa vulkanik dalam yang terekam masih tergolong tinggi, mengindikasikan kemungkinan pergerakan magma ke lapisan dangkal. Selain itu, aktivitas seismisitas lainnya seperti gempa embusan, gempa vulkanik dangkal, dan tektonik juga terpantau cukup aktif.

Berdasarkan data Badan Geologi, periode 16-22 November mencatat 14 kali gempa embusan, 10 gempa hybrid, 37 gempa vulkanik dangkal, 30 gempa vulkanik dalam, serta puluhan gempa tektonik lokal dan jauh.

Kondisi kawah utara Gunung Karangetang juga terpantau mengeluarkan asap putih tipis hingga tebal dengan ketinggian maksimum 200 meter di atas puncak. Sejak 11 November 2024, status aktivitas vulkanik gunung ini telah ditingkatkan menjadi Level III atau Siaga setelah lonjakan signifikan dalam aktivitas seismik.

Badan Geologi mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi arahan dari pihak berwenang dan menghindari area rawan bahaya, terutama di sekitar kubah lava. Kewaspadaan diperlukan untuk mengantisipasi potensi bahaya lebih lanjut dari aktivitas vulkanik Gunung Karangetang. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *