Manado – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan warga untuk mewaspadai banjir material vulkanik dari Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, terutama saat hujan deras.
“Saat ini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, termasuk di Kabupaten Kepulauan Sitaro,” kata Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Badan Geologi, Juliana DJ Rumambi, di Manado, Kamis.
Juliana menjelaskan bahwa material hasil erupsi Gunung Karangetang masih berada di puncak kawah dan lereng gunung. Material tersebut sangat labil karena berada di kemiringan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa runtuh dan meluncur deras ke lereng hingga ke sungai.
“Kondisi material vulkanik juga semakin rentan runtuh jika terjadi hujan lebat di puncak kawah. Ini yang harus diwaspadai oleh warga yang tinggal di lereng gunung atau di bantaran sungai yang berhulu dari puncak kawah. Banjir material vulkanik bisa terjadi saat hujan deras,” ujarnya.
Juliana mencontohkan peristiwa banjir material vulkanik yang terjadi pada 17 Juni 2024, yang menutupi akses jalan utama di kepulauan tersebut. Saat itu, akses jalan antara Kelurahan Ulu dan Kelurahan Ondong tertutup material batu dan pasir.
“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi cuaca ekstrem saat ini,” tambahnya.
Dia juga berharap warga mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang yang saat ini berstatus level II (waspada). BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Kepulauan Sitaro, hingga 12 Juli 2024. MM/AC