Jakarta – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum menikah atau lajang akan menjadi kelompok pertama yang dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Asisten Deputi Standarisasi Jabatan dan Kompetensi SDM Aparatur Kementerian PANRB, Arizal, mengungkapkan keputusan ini diambil berdasarkan arahan terbaru dalam rapat terbatas.
“ASN yang dipindahkan tahap awal adalah mereka yang masih lajang,” kata Arizal dalam acara ASN Festival ‘Gerakan Bangun Nusantara’ di Antara Heritage Center (AHC) Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu. Keputusan ini mempertimbangkan kesiapan hunian dan perkantoran di IKN.
“ASN yang sudah berkeluarga untuk sementara tidak membawa istri atau suami ke IKN. Jadi, hanya ASN lajang yang akan dipindahkan dulu,” tambahnya.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sebelumnya memaparkan tiga skema pemindahan ASN ke IKN. Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menjelaskan bahwa pemindahan dilakukan secara bertahap sesuai penapisan kelembagaan dan ketersediaan hunian.
“Penapisan kelembagaan penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pemerintahan. Prioritas diberikan pada opsi 179 unit eselon I di 38 Kementerian/Lembaga (K/L) dan 91 unit eselon I di 29 K/L,” ungkap Anas di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/7).
ASN yang pindah pertama akan mendapatkan tunjangan pionir, yang besarannya sedang difinalkan bersama Menteri Keuangan. Cara kedua, rekrutmen CPNS khusus untuk penempatan di IKN, akan diumumkan dalam waktu dekat. Pada tahap pertama, terdapat 40.021 formasi CPNS di Instansi Pusat yang dialokasikan untuk IKN. Dari jumlah tersebut, 5 persen formasi diberikan kepada putra-putri terbaik Kalimantan Timur.
Cara ketiga, mutasi pegawai dari Pemerintah Daerah (Pemda) di sekitar IKN, dilakukan secara terbuka dan kompetitif. Pelamar yang lulus akan beralih status menjadi Pegawai OIKN atau K/L di IKN.
Anas juga menyampaikan progres jumlah ASN yang akan pindah ke IKN berdasarkan ketersediaan hunian. Hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian PPN/Bappenas menunjukkan bahwa 47 tower akan selesai dibangun hingga November 2024. Dari jumlah tersebut, 29 tower akan diisi ASN, sementara sisanya diisi TNI/Polri.
Rinciannya, 8 tower dengan 48 unit akan siap pada Juli 2024, 14 tower dengan 840 unit pada September 2024, dan 7 tower dengan 420 unit pada November 2024. ASN lajang akan berbagi satu unit yang terdiri dari 3 kamar dengan 3 ASN lainnya.
Anas memberikan contoh, Kemenkomarves akan mendapatkan 43 unit hunian pada September 2024 dan 17 unit pada November 2024, sedangkan Kemendagri akan mendapatkan 70 unit hunian pada September dan 28 unit pada November 2024.
Pemerintah juga telah merancang skenario sistem kerja dan tempat kerja bagi ASN, yang dibahas bersama Menteri PUPR. “Misalnya, Kemenko 1 akan menampung sejumlah menteri dan eselon I sesuai data yang telah disampaikan,” pungkas Anas. MM/AC