Tiakur, Maluku Barat Daya (MataMaluku) – Angin puting beliung melanda wilayah Kota Tiakur dan sekitarnya pukul 11.30 WIT. Kejadian ini berpusat Desa Wakarlely, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Akibat kejadian ini, beberapa rumah warga dan satu kantor pemerintah mengalami kerusakan cukup parah.
Kapolres MBD Pulung Wietono, dalam keteranganya mengatakan kejadian, angin puting beliung yang datang secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan. Salah satu rumah yang terdampak adalah milik Nehemia Sorkey, yang mengalami kerusakan berat pada bagian atap dan dapurnya. Akibatnya, rumah tersebut kini tidak memiliki atap secara menyeluruh, sehingga pemilik mengalami kesulitan untuk berteduh dan menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain itu, rumah milik Simon Laramase juga mengalami kerusakan cukup signifikan. Bagian depan rumah serta beberapa kamar mengalami kehancuran, sementara atap rumah mengalami kerusakan total dan tidak dapat digunakan kembali. Kondisi ini menyebabkan penghuni rumah harus mencari alternatif tempat tinggal sementara.
Tidak hanya rumah warga, Kantor Statistik yang terletak di wilayah tersebut juga mengalami dampak serius dari angin puting beliung. Bagian garasi mobil kantor tersebut mengalami kerusakan total, sehingga tidak dapat digunakan lagi. Kerusakan ini berpotensi mengganggu aktivitas operasional kantor, terutama yang berkaitan dengan layanan kepada masyarakat.
Berdasarkan perkiraan awal, total kerugian materil akibat bencana ini mencapai sekitar Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat kejadian ini.
Situasi di Kota Tiakur dan sekitarnya masih dalam keadaan aman dan kondusif. Warga sekitar bersama aparat setempat mulai melakukan upaya pembersihan dan perbaikan bangunan yang terdampak. Pihak berwenang, termasuk pemerintah daerah dan dinas terkait, telah melakukan pendataan serta mengkoordinasikan bantuan bagi para korban yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Maluku Barat Daya. Pihak berwenang juga mengingatkan pentingnya tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu ini.DMS