Namlea, Kabupaten Buru (MataMaluku) – Kondisi jalan penghubung Mako-Kayeli di Kabupaten Buru semakin memprihatinkan. Ruas jalan yang berstatus provinsi ini mengalami kerusakan parah, namun hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun provinsi.
Jalan ini menjadi keluhan utama warga sekitar karena dipenuhi lubang dan kubangan air, terutama saat musim penghujan. Kerusakan paling parah terlihat di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata. Warga menyebutkan bahwa jalan tersebut sering memicu kecelakaan dan menyebabkan tingginya biaya transportasi menuju Namlea, ibu kota Kabupaten Buru.
Riki Nurlatu, warga Dusun Wamsait, mengungkapkan bahwa kendaraan roda dua dan empat sering kali kesulitan melewati jalan tersebut, terutama saat hujan deras. “Keluhan kami sudah disampaikan berkali-kali ke pemerintah kecamatan dan desa, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari pemerintah daerah,” ujar Riki.
Ia berharap pemerintah segera bertindak untuk memperbaiki jalan ini agar aktivitas ekonomi warga tidak terus terganggu.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Buru, Muhammad Rustam Fadly Tukuboya, menyoroti masalah ini dan meminta Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengusulkan peningkatan status jalan Mako-Kayeli menjadi jalan nasional. Menurutnya, langkah ini penting agar pembangunan jalan dapat segera dilakukan dan aktivitas masyarakat tidak terhambat.
“Kondisi jalan yang buruk sangat berbahaya bagi pengendara, terutama di musim hujan. Banyak kecelakaan terjadi akibat kerusakan jalan ini. Selain itu, banyak sungai besar yang belum memiliki jembatan, sehingga aktivitas warga menjadi terganggu,” ujar Tukuboya saat meninjau lokasi di Dusun Wamsait.
Tukuboya menegaskan bahwa peningkatan status jalan ini akan membuka aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah, terutama untuk menjangkau puluhan desa di Kecamatan Waelata dan Kayeli. Selain itu, perbaikan jalan ini juga akan mendukung kelancaran lalu lintas, distribusi logistik, serta peningkatan ekonomi masyarakat.
Politisi Partai Gerindra ini juga menyoroti pentingnya pembangunan jalan karena akses laut yang tersedia sering kali tidak aman, terutama saat gelombang tinggi. “Setiap tahun ada kecelakaan laut yang menyebabkan kerugian besar, bahkan korban jiwa. Maka, pembangunan jalan darat ini adalah solusi yang mendesak,” tambahnya.
Upaya untuk meningkatkan status jalan ini sebenarnya telah diusulkan ke Pemerintah Pusat sejak tahun 2020, namun hingga kini belum terealisasi. Tukuboya mendesak Pemprov Maluku untuk segera memperjuangkan peningkatan status jalan tersebut demi memenuhi harapan masyarakat Pulau Buru.
“Penyelesaian dua ruas jalan ini, khususnya Mako-Kayeli, sudah lama menjadi harapan publik. Jalan ini adalah akses utama yang sangat mendesak untuk ditangani demi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. MM