Aliansi Mahasiswa Gelar Aksi Damai dan Penggalangan Dana Untuk Pengungsi Pasca Konflik di Pulau Haruku

  • Bagikan
Aliansi Mahasiswa Gelar Aksi Damai dan Penggalangan Dana Untuk Pengungsi Pasca Konflik di Pulau Haruku

Ambon – Ratusan Mahasiswa dari berbagai Universitas di kota Ambon melakukan aksi damai pasca konflik Ori dan Kariu Pulau Haruku, sekaligus penggalangan dana untuk pengungsi. Bertempat di perempatan jalan AY Patty dan Gong Perdamaian Dunia Kota Ambon.

Pantauan Tim Matamaluku.com di kawasan jalan AY Patty dan depan gong perdamaian dunia Ambon, aksi damai sekaligus penggalangan dana pada Jumat (28/1/2022), Mahasiswa yang mengikuti aksi, datang dari  berbagai Universitas di Kota Ambon yakni Unpatti, UKIM, IAKM, IAIN dan Stikes Pasapua.

Mahasiswa membawa spanduk dan poster menyeruhkan persoalan apapun bisa dibicarakan, karena perbedaan adalah hal yang wajar dan  berdamai adalah slogan orang Maluku, “Ale Rasa Beta Rasa”.

Brian Lewerissa, salah seorang mahasiswa saat di wawancarai atas aksi yang dilakukan menjelaskan, aksi damai dan penggalangan dana yang dilakukan mahasiswa di Ambon adalah merupakan aksi bersama berbagai mahasiswa dari  Universitas di kota Ambon.

Aksi yang dilakukan selain penggalangan dana, mereka juga menyeruhkan pesan–pesan damai kepada warga kota Ambon dan mengingatkan warga  kota Ambon tidak mudah terprovokasi atas informasi yang beredar di masyarakat dan media sosial.

Brian juga menerangkan, aksi yang melibatkan mahasiswa bukan hanya melibatkan dari kelompok agama tertentu akan tetapi melibatkan seluruh golongan agama termasuk  Islam dan Kristen, sebagai bentuk untuk memastikan bahwa konflik Ori-Kariu bukan konflik agama tetapi murni soal tapal batas.

Lebih lanjut, Brian menambahkan, aksi damai dan penggalangan dana yang dilakukan mahasiswa dari lima Universitas di kota Ambon ini bukan hanya dilakukan hari ini saja, akan tetapi akan dilanjutkan pada hari Selasa mendatang yang berfokus di Bundaran Tugu Leimena, Desa Poka.

Dan seluruh dana bantuan yang terkumpul, nantinya akan digunakan untuk membeli kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat dan selanjutnya akan diantar langsung oleh perwakilan dari para mahasiswa ke tempat pengungsian. Matamaluku.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *