Aksi Tanam Pohon Pisang dijalan Raya Sebagai Ekspresi Terhadap Lambatnya Perbaikan Infrastruktur

  • Bagikan
Pisang
Merasa Dibohongi, Sopir Angkot Kembali Tanam Pohon Pisang Di Jalan Raya

Berita Ambon – Dalam sebuah protes mengekspresikan ketidakpuasan terhadap lambatnya tanggapan pemerintah terhadap perbaikan jalan, jembatan, dan selokan, para sopir angkot dan masyarakat setempat di lintasan Kebun Cengkih dan Stain di Ambon kembali melakukan aksi tanam pohon pisang di tengah jalan raya. Tindakan ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap ketidaktertiban infrastruktur yang belum kunjung mendapatkan perhatian serius.

Ketua Gerakan Sopir Angkot Merdeka (Gersam), Zainal Uar, dengan tegas menyatakan bahwa aksi menanam pohon pisang tersebut adalah bentuk protes yang diambil karena kerusakan jalan dan fasilitas lainnya yang belum juga mendapat perbaikan. Meskipun telah memberikan informasi mengenai kerusakan jalan ke pihak berwenang, termasuk DPRD setempat, respons yang diharapkan tidak kunjung datang, meninggalkan kerusakan yang semakin membahayakan masyarakat.

Zainal Uar mengungkapkan bahwa meskipun janji perbaikan jalan Kebun Cengkih dan Stain telah diutarakan dalam pertemuan dengan Dinas PUPR Kota Ambon dan PUPR Provinsi, janji tersebut belum terealisasi. Hal ini menimbulkan kekecewaan, mendorong para sopir angkot dan warga setempat untuk kembali melakukan aksi protes sebagai bentuk desakan agar pemerintah segera merespon dan mengambil tindakan konkrit.

Menanggapi aksi tersebut, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan bahwa protes warga adalah hal yang wajar selama dilakukan dengan tertib dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat. Namun, menanam pohon pisang di tengah jalan raya dianggap melanggar aturan karena dapat mengganggu ketertiban umum. Oleh karena itu, Bodewin menekankan perlunya kesadaran bersama untuk melakukan protes tanpa mengorbankan ketertiban.

Bodewin juga memberikan penjelasan bahwa pemerintah kota, melalui Dinas PUPR, akan tetap melanjutkan perbaikan ruas jalan Kebun Cengkih dan Stain yang sudah dianggarkan. Namun, pengaspalan belum dapat dilakukan karena adanya perbaikan saluran air yang mengalami kerusakan.

Aksi tanam pohon pisang ini bukan kali pertama dilakukan oleh para sopir angkot. Dalam ruas jalan Kebun Cengkih menuju Stain, tindakan ini merupakan aksi kedua yang dilakukan sebagai bentuk penekanan agar pemerintah segera mengatasi permasalahan infrastruktur yang telah berlarut-larut, menghambat aktivitas sehari-hari pengemudi dan masyarakat setempat. Matamaluku

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *