Jakarta (MataMaluku) – Aksi sekelompok orang yang diduga sebagai debt collector melakukan perampasan sebuah mobil di sekitar Stasiun Whoosh Halim, Makasar, Jakarta Timur, viral di media sosial. Menyikapi kejadian tersebut, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Makasar langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa tiga orang saksi yang berada di lokasi saat kejadian.
“Kami sudah memeriksa dan meminta keterangan tiga saksi mata yang berada di lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Makasar Kompol Sumardi saat dikonfirmasi, Senin (16/6). Ketiga saksi tersebut merupakan warga sekitar yang menyaksikan langsung insiden perampasan mobil yang terjadi pada Kamis (12/6).
Menurut Sumardi, awal mula peristiwa ini terungkap setelah sebuah video perselisihan antara kelompok debt collector dan pemilik mobil beredar luas di media sosial melalui akun Instagram @infojaksel.id. Menindaklanjuti informasi tersebut, personel Polsek Makasar mendatangi lokasi kejadian pada Minggu (15/6) untuk mengumpulkan keterangan dari para saksi.
“Setelah video viral, kami segera melakukan pengecekan ke tempat kejadian dan menggali informasi dari saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut,” tambah Sumardi.
Pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) juga telah melakukan pemeriksaan internal terhadap beberapa saksi di lokasi. Namun, disebutkan bahwa tidak ada laporan resmi yang diterima oleh pihak kepolisian terkait insiden tersebut.
“Menurut keterangan para saksi, mereka menyarankan agar permasalahan diselesaikan di luar area stasiun KCIC untuk menghindari keributan yang bisa disaksikan publik. Hingga saat ini, korban juga belum melapor ke polisi, dan identitasnya masih belum diketahui,” jelasnya.
Video yang viral menunjukkan adanya pemaksaan dari pihak debt collector terhadap seorang pemilik mobil Toyota Avanza Veloz. Diduga, para pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp25 juta — terdiri dari Rp10 juta tunai dan Rp15 juta melalui transfer — agar kendaraan yang telah ditarik paksa bisa dikembalikan kepada pemiliknya.
Menariknya, salah satu dari pelaku disebut-sebut merupakan orang yang pernah terlibat dalam kasus penarikan kendaraan milik selebgram Clara Shinta pada 2023 lalu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Keributan antara kedua pihak akhirnya berhasil diredam oleh petugas keamanan Stasiun Whoosh dan seorang anggota TNI yang kebetulan berada di lokasi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban dalam peristiwa tersebut agar segera melapor untuk proses hukum lebih lanjut. MM/AC