Jakarta (MataMaluku) – Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) terkait rencana tuan rumah Olimpiade dan ajang olahraga internasional lainnya.
Keputusan itu diambil setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa atlet Israel yang seharusnya tampil pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta.
Dalam pernyataan resminya, IOC menyampaikan keprihatinan atas pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah dan menilai tindakan tersebut menghambat semangat persatuan melalui olahraga.
“Tindakan seperti ini merampas hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan menghalangi Gerakan Olimpiade menunjukkan kekuatan olahraga,” demikian pernyataan Komite Eksekutif IOC, Kamis (23/10).
IOC menegaskan bahwa semua atlet, tim, dan ofisial yang memenuhi syarat harus dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi, sesuai dengan prinsip Piagam Olimpiade yang menjunjung asas non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik.
Selain memutus dialog dengan Indonesia, IOC juga merekomendasikan seluruh federasi olahraga internasional agar menunda penyelenggaraan kejuaraan di Indonesia hingga ada jaminan tertulis dari pemerintah bahwa seluruh peserta diizinkan masuk tanpa memandang kewarganegaraan.
IOC turut memanggil KOI dan Federasi Senam Internasional (FIG) ke markasnya di Lausanne, Swiss, untuk membahas insiden pembatalan visa atlet Israel tersebut.
Melalui langkah ini, IOC menegaskan kembali pentingnya akses bebas dan tanpa hambatan bagi seluruh atlet dalam kompetisi internasional sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai dasar Gerakan Olimpiade.