Missouri (MataMaluku) – Pesawat yang membawa Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese melakukan pendaratan darurat di Missouri, Amerika Serikat (AS), saat dalam perjalanan pulang ke Negeri Kanguru tersebut. Apa yang terjadi?
Pendaratan darurat tersebut, seperti dilansir media Australia, SBS News, Rabu (22/10/2025), terpaksa dilakukan setelah seorang personel Angkatan Udara Australia (RAAF) mengalami insiden di dalam pesawat yang membutuhkan perawatan medis.
Penerbangan dari Washington DC menuju ke Australia itu melakukan pendaratan darurat di bandara St Louis di negara bagian Missouri, AS, pada Selasa (21/10) malam waktu setempat.
Seorang personel RAAF yang ada di dalam pesawat tersebut mengalami luka-luka setelah tertimpa barang yang jatuh dari loker yang ada di atas kepala.
Luka-luka tersebut dinilai sebagai kemungkinan gegar otak, oleh karena itu, sang personel RAAF dibawa ke sebuah rumah sakit di St Louis untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut.
Personel RAAF yang luka-luka itu disebut bukanlah anggota staf pribadi PM Australia.
Setelah mendarat di St Louis dan sang personel RAAF dievakuasi ke rumah sakit, pesawat tersebut sedang melakukan pengisian bahan bakar dan akan melanjutkan perjalanan pulang ke Australia.
Albanese melakukan kunjungan kenegaraan ke AS untuk bertemu Presiden Donald Trump. Keduanya melakukan pertemuan bilateral yang sangat dinantikan di Gedung Putih — pertemuan itu membutuhkan waktu 10 bulan untuk mengamankannya.
Dalam pertemuan pada Senin (20/10) waktu setempat, Albanese dan Trump membahas soal berbagai isu, mulai dari perdagangan, AUKUS, mineral penting, dan potensi kunjungan sang Presiden AS ke Australia. AUKUS merupakan sebutan untuk kemitraan keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS.
Kunjungan kenegaraan Albanese itu dianggap sukses, dengan penandatanganan kesepakatan mineral penting dan Trump menyatakan dukungan terhadap AUKUS.MM/DC