Dua Sekolah di Pamekasan Belajar di Rumah Warga dan Tenda Darurat

  • Bagikan
Dua Sekolah di Pamekasan Belajar di Rumah Warga dan Tenda Darurat
Kegiatan belajar mengajar siswa SDN Potoan Daya 2 Pamekasan di tenda darurat akibat musibah kebakaran.

Pamekasan (MataMaluku) — Kegiatan belajar mengajar (KBM) di dua sekolah dasar di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terpaksa digelar di rumah warga dan tenda darurat setelah bangunan sekolah rusak akibat bencana.

Kedua sekolah tersebut adalah SDN Potoan Daya 2 dan SDN Palengaan Laok 6 di Kecamatan Palengaan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi, mengatakan langkah darurat itu dilakukan karena ruang kelas sudah tidak layak digunakan.

“Sebagian siswa belajar di tenda darurat, sebagian lainnya menumpang di rumah warga karena ruang kelas rusak total,” ujar Alwi di Pamekasan, Senin (20/10).

SDN Potoan Daya 2 mengalami kebakaran pada 5 Oktober 2025 sekitar pukul 22.30 WIB akibat korsleting listrik. Api melahap tiga ruang kelas dan satu ruang guru. Sementara di SDN Palengaan Laok 6, tiga ruang kelas rusak berat akibat terjangan angin kencang pada 13 Oktober 2025.

Alwi menjelaskan, pihaknya telah melaporkan kondisi dua sekolah tersebut kepada Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI dan saat ini tengah menunggu hasil penilaian.

“Untuk dua sekolah ini, kami berikan perhatian khusus karena kondisi darurat dan cuaca yang tidak menentu. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keselamatan siswa dan guru,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang dengan sukarela menyediakan rumah mereka sebagai tempat belajar tanpa meminta imbalan. “Solidaritas warga sangat membantu agar anak-anak tetap bisa belajar meski dalam kondisi sulit,” tambahnya.

MM/AC

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *