Tokyo (MataMaluku) — Kementerian Lingkungan Hidup Jepang melaporkan tujuh kematian akibat serangan beruang sejak awal tahun fiskal 2025 (April 2025), jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2006. Angka ini melampaui rekor sebelumnya, yaitu enam korban jiwa pada tahun fiskal 2023.
Sebagian besar serangan terjadi di wilayah timur laut Jepang dan di Prefektur Hokkaido, yang menjadi habitat utama beruang di negara itu. Salah satu korban terbaru adalah seorang pria di Prefektur Iwate, yang ditemukan tewas dengan luka akibat dicabik beruang pada 8 Oktober lalu.
Pada Rabu (15/10), seekor beruang jantan dewasa ditembak mati di kawasan permukiman Kota Sendai, Prefektur Miyagi. Penembakan ini merupakan yang pertama dilakukan berdasarkan undang-undang baru tentang perlindungan dan pengelolaan margasatwa, yang mengizinkan tindakan darurat terhadap hewan berbahaya di area berpenduduk.
Kementerian juga mencatat 99 insiden serangan beruang yang menyebabkan 108 orang terluka antara April hingga September 2025 — jumlah tertinggi sepanjang sejarah Jepang. Pemerintah memperingatkan bahwa menurunnya hasil panen kacang beech di wilayah timur laut dapat memicu lebih banyak beruang turun ke permukiman warga, sehingga masyarakat diminta tetap waspada.
MM/AC