Tiakur, MBD (MataMaluku) – Anggota DPRD Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melalui Komisi II yang diketuai Remon Amtu melakukan kunjungan kerja pada sejumlah titik krusial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Agenda ini merupakan bagian dari upaya DPRD dalam menyerap aspirasi rakyat, khususnya para pedagang di Pasar Rakyat Tiakur terkait harga komoditas yang selama ini dikeluhkan.
Kehadiran mereka mendapat sambutan hangat dari para pedagang, terutama ibu-ibu yang sedang berjualan di pasar. Sejumlah pedagang menyampaikan keluhan terkait lemahnya daya beli masyarakat, peredaran uang yang terbatas, hingga praktik monopoli pasar yang dianggap tidak sehat dan merugikan pedagang lokal.
Salah satu pedagang, Penina Maudai, secara tegas mengungkapkan bahwa dagangannya kerap tidak laku terjual karena minimnya kunjungan konsumen. “Kadang-kadang dalam sehari hanya ada satu dua pembeli saja. Kami susah bayar kredit bank karena hasil jualan tidak cukup. Kami harap wakil rakyat bisa perjuangkan kami supaya ada solusi,” ungkapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ita Yermias, Sekretaris Komisi II DPRD MBD saat diwawancarai di ruang kerjanya mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti masalah ini. “Kami akan segera mengundang instansi terkait untuk menggelar rapat dengar pendapat. DPRD ingin agar persoalan yang dihadapi para pedagang Pasar Tiakur mendapat jalan keluar, terutama soal peredaran uang dan praktik perdagangan yang sehat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II Remon Amtu menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar seremonial. “Kami datang untuk mendengar langsung keluhan masyarakat. Aspirasi yang disampaikan akan menjadi bahan dalam pembahasan kebijakan di DPRD, sehingga pedagang kecil di Tiakur tidak lagi merasa ditinggalkan,” ujarnya.
Terlihat dalam kunjungan tersebut anggota Komisi II dari berbagai fraksi, yakni Remon Amtu (PDIP), Ita Yermias (PKB), dan Antonius Lowatu (PAN). Kunjungan mereka guna mendengar dan melihat secara langsung kondisi dan situasi para pedagang di lokasi Pasar Tiakur.MM