Jakarta (MataMaluku) – Ketua Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A, Subsp.Nefro(K), mengingatkan orang tua untuk waspada terhadap gejala-gejala gangguan ginjal pada anak, salah satunya demam berulang tanpa disertai batuk dan pilek.
Menurutnya, gejala ini bisa menjadi indikasi awal infeksi saluran kemih (ISK) yang berpotensi berkembang menjadi gangguan ginjal serius jika tidak segera ditangani.
“Jika anak mengalami demam berulang tanpa gejala batuk atau pilek, orang tua sebaiknya segera melakukan pemeriksaan urine. Ini penting untuk mendeteksi kemungkinan infeksi saluran kemih sedini mungkin,” ujar dr. Eka Sabtu (31/5).
Gejala Muncul Mendadak dan Bisa Disertai Pembengkakan
Ia menambahkan, ISK pada anak umumnya muncul secara tiba-tiba. Pada anak usia balita, USG ginjal juga disarankan untuk mengetahui apakah ada kelainan struktural atau batu ginjal yang tersembunyi.
Lebih lanjut, dr. Eka menyoroti sindrom nefrotik sebagai salah satu bentuk gangguan ginjal yang paling banyak ditemukan pada anak-anak di Indonesia, terutama pada rentang usia dua hingga enam tahun.
“Penyakit ini menyebabkan tubuh kehilangan protein dalam jumlah besar melalui urine, sehingga menyebabkan pembengkakan di seluruh tubuh. Biasanya anak tampak sehat sebelumnya, tapi tiba-tiba tubuhnya bengkak secara drastis,” jelasnya.
Penanganan Harus Merata di Seluruh Daerah
Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang cepat. Menurutnya, sindrom nefrotik cenderung berkembang cepat dan gejalanya bisa terlihat dalam waktu dua minggu sejak awal mula.
Untuk itu, dr. Eka mendorong adanya pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh provinsi yang mampu menangani penyakit ginjal pada anak secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Penanganan ginjal pada anak harus tersedia di tiap provinsi, tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Ini penting agar anak-anak di seluruh Indonesia mendapatkan akses pelayanan yang sama,” tutupnya. MM/AC