Saparua, Maluku Tengah (MataMaluku) – Pulau Saparua dipenuhi nuansa merah pada Kamis (15/5/2025) dalam peringatan Hari Pattimura ke-208. Ratusan warga memadati lokasi acara dengan mengenakan pakaian adat Maluku bernuansa merah, menciptakan suasana yang semarak dan khidmat.
Upacara peringatan terpusat di Lapangan Saparua dipimpin Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan diawali dengan prosesi adat pengambilan api obor perjuangan Kapitan Pattimura di Gunung Saniri pada Rabu (14/5).
Obor tersebut dinyalakan oleh rombongan adat dari Negeri Tuhaha (Beinusa Amalatu), disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata. Setelah dinyalakan, api obor diarak menuju Kota Saparua dan kemudian disemayamkan di Baileo Negeri Saparua.
Prosesi sakral itu turut dihadiri oleh masyarakat adat Negeri Tuhaha, para raja dari wilayah Saparua, Camat Saparua dan Saparua Timur, serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata, menegaskan bahwa semangat juang Kapitan Pattimura harus terus dikobarkan oleh generasi muda Maluku.
“Penyalaan obor ini bukan sekadar simbol, tetapi pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan belum selesai. Tugas kita adalah melanjutkan dengan karya dan menjaga persatuan,” ujar Lawalata.
Ia berharap prosesi budaya ini terus dilestarikan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan Kapitan Pattimura.
“Ini adalah warisan berharga yang harus terus hidup di hati setiap anak Maluku,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menekankan pentingnya meneladani semangat perjuangan Kapitan Pattimura dalam menghadapi tantangan zaman.
“Hari ini, perjuangan kita bukan lagi dengan parang dan salawaku, melainkan dengan ilmu, inovasi, dan kerja keras,” tegasnya.
“Jangan biarkan generasi kita kehilangan jati dirinya. Pattimura adalah cermin keberanian dan persatuan yang harus terus menyala.”MM