Lima Jenazah Korban Longsor Gunung Botak Dipulangkan Ke Maluku Utara

  • Bagikan
Kapolres Buru

Namlea, Buru (MataMaluku) – Lima dari tujuh korban tewas akibat longsor di kawasan tambang emas ilegal Gunung Botak, Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, telah dipulangkan ke daerah asal mereka di Maluku Utara.

Bencana longsor tersebut terjadi pada Sabtu, 8 Maret 2025, sekitar pukul 05.00 WIT. Selain menewaskan tujuh orang, peristiwa ini juga menyebabkan enam orang mengalami luka-luka. Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang, mengungkapkan bahwa lokasi longsor berada di area Kapuran tambang. Upaya evakuasi yang dilakukan oleh para penambang terkendala oleh derasnya longsoran tanah.

Jenazah korban terlebih dahulu dibawa ke Masjid Nurul Iman di Desa Dava, Kecamatan Waelata, untuk dimandikan sebelum diberangkatkan ke Ternate, Maluku Utara, melalui Pelabuhan Namlea. Sementara itu, tim SAR Pos Namlea dan aparat kepolisian masih terus melakukan pencarian terhadap para penambang ilegal yang diperkirakan masih tertimbun di bawah material longsor. Diperkirakan sekitar 20 penambang masih hilang.

Kapolres Buru mengimbau keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor ke Polres Buru guna keperluan identifikasi lebih lanjut. Selain itu, kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi serta melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengusut penyebab longsor dan kemungkinan adanya unsur kelalaian.

Diduga, bencana ini dipicu oleh jebolnya bak penampungan air akibat curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut. Air yang meluap membawa material tanah dan bebatuan yang kemudian menimbun area pertambangan ilegal. Kejadian serupa juga pernah terjadi pada Februari lalu di lokasi yang sama.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pertambangan ilegal yang berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa. Polres Buru memastikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah tersebut tetap kondusif, dengan pengawasan ketat guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *