Jakarta (MataMaluku) – Sebuah kisah tak biasa datang dari Sarah Jones-Green, wanita berusia 44 tahun asal London, Inggris yang mengaku baru mengetahui bahwa dirinya tidak bisa melakukan hubungan intim. Sarah selama ini menjaga keperawanannya, namun kondisi langka yang membuatnya tidak bisa menikmati malam pertama setelah menikah.
Sarah, yang tumbuh dalam lingkungan keluarga Kristen yang taat, selalu memegang teguh keputusannya untuk menjaga keperawanan hingga menikah. Ia menganggap hubungan intim adalah sesuatu yang sakral dan hanya layak diberikan kepada pasangan hidup yang sah.
“Aku seorang pengantin perawan, dan aku tidak ingin tetap seperti ini. Bisa berhubungan intim akan membuatku merasa seperti pengantin baru yang ‘normal’,” kata Sarah, seperti dikutip dari NY Post.
Kisah cinta Sarah bermula di tahun 2020, ketika ia berusia 40 tahun dan bertemu Martin Green, pria yang kini menjadi suaminya, lewat aplikasi kencan Bumble. Setelah menjalani hubungan selama empat tahun, pasangan ini akhirnya menikah pada 28 September 2024.
Namun, malam bahagia yang selama ini Sarah bayangkan berubah menjadi pengalaman penuh tanda tanya dan rasa sakit.
“Aku sudah menunggu begitu lama. Aku hanya ingin merasakan apa yang orang lain rasakan. Tapi begitu kami mencoba, aku langsung tahu ada yang tidak beres. Rasa sakitnya seperti nyeri yang menusuk dan tidak kunjung hilang,” ucap Sarah.
Tak ingin berlama-lama dalam ketidakpastian, Sarah langsung membuat janji dengan dokter umum beberapa hari setelah pernikahannya. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa Sarah mengalami kondisi medis langka yang disebut microperforate hymen, di mana selaput dara sangat tebal dan hanya memiliki lubang kecil yang tidak cukup untuk penetrasi.
“Aku bahkan tidak pernah menduga sebelumnya. Aku benar-benar baru sadar ada yang salah setelah malam pertama kami,” katanya.
Microperforate hymen merupakan kondisi bawaan yang sering kali tidak terdeteksi sampai seorang wanita mengalami kesulitan dalam hal menstruasi, menggunakan tampon, atau saat mencoba melakukan hubungan intim. Dalam kasus Sarah, gejalanya baru terasa saat mencoba berhubungan untuk pertama kalinya. Kini, Sarah sedang menunggu untuk menjalani hymenectomy, prosedur pembedahan ringan untuk mengangkat jaringan selaput dara berlebih.MM/DC