Banda Aceh (MataMaluku) — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Jaya sejak Jumat (18/10) menyebabkan 34 gampong (desa) di delapan kecamatan terendam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai.
Kepala Pelaksana BPBK Aceh Jaya, AG Suhadi, mengatakan debit air meningkat karena curah hujan tinggi tidak sebanding dengan daya tampung sungai. “Debit air meningkat karena curah hujan tinggi, sementara daya tampung sungai tidak mencukupi,” ujarnya di Aceh Jaya, Senin.
Data sementara dari Pusdalops-PB BPBK Aceh Jaya mencatat, banjir tersebut berdampak pada 1.776 kepala keluarga atau sekitar 5.465 jiwa. Delapan kecamatan terdampak meliputi Kecamatan Panga (3 desa), Darul Hikmah (9 desa), Setia Bakti (7 desa), Krueng Sabee (7 desa), Jaya (3 desa), Sampoiniet (3 desa), Teunom (1 desa), dan Pasie Raya (1 desa).
Tim reaksi cepat (TRC) BPBK bersama petugas Damkar, TNI, Polri, Dinas Sosial, PMI, dan SAR telah dikerahkan untuk membantu evakuasi, pendataan, dan penyaluran bantuan bagi warga terdampak.
Suhadi menyebut kebutuhan mendesak pascabanjir meliputi pembangunan tanggul pengendali banjir, perkuatan tebing sungai, jetty di muara sungai, serta pengerukan saluran air di titik-titik rawan.
Sementara itu, Bupati Aceh Jaya Safwandi meminta seluruh instansi terkait bergerak cepat dan berkoordinasi untuk memastikan penanganan di lapangan berjalan optimal. “Kita harus siaga penuh, karena curah hujan masih tinggi dan debit air di beberapa wilayah belum stabil,” tegasnya.
