Medan (MataMaluku) – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada Selasa (23/9). Peristiwa ini memicu angin puting beliung yang mengakibatkan 101 rumah dan tiga fasilitas umum rusak.
Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut yang diterima pada Jumat (26/9) mencatat kerusakan tersebar di lima kecamatan, yakni Siantar Barat, Siantar Selatan, Siantar Timur, Siantar Sitalasari, dan Siantar Marimbun.
Kecamatan Siantar Marimbun menjadi wilayah paling parah terdampak dengan 60 rumah rusak, disusul Kecamatan Siantar Selatan dengan 31 rumah. Sementara itu, enam rumah terdampak di Kecamatan Siantar Sitalasari, serta masing-masing dua rumah di Kecamatan Siantar Barat dan Siantar Timur.
Selain permukiman warga, tiga fasilitas umum juga mengalami kerusakan, yaitu kantor Balai Penyuluhan KB, sebuah gereja, dan pendopo balai lapangan.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, memastikan tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat kejadian tersebut.
“Jumlah luka-luka dan meninggal dunia berdasarkan laporan yang kami terima nihil,” ujarnya.
Sri Wahyuni, yang akrab disapa Yuyun, menambahkan bahwa penanganan bencana telah dilakukan secara cepat. Pemerintah daerah bersama pihak kecamatan dan desa melakukan asesmen kerusakan sekaligus menyalurkan bantuan darurat.
“Bantuan berupa sembako dan perlengkapan lain telah diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya. MM/AC
